
MAMUJU – Dalam helatan Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadis (STQH) IX tingkat Provinsi Sulawesi Barat, seorang remaja yang berasal dari kabupaten Polewali Mandar berhasil menyita perhatian. Ahmad Farid AS, santri berusia 16 tahun ini baru saja dinobatkan sebagai Juara I Lomba Hafalan 500 Hadis Tanpa Sanad.
Pemuda kelahiran Wonomulyo, 7 Desember 2008 ini dikenal sebagai sosok yang rendah hati namun memiliki semangat belajar yang mengagumkan. Asal dari Desa Bonne-Bonne, Kecamatan Mapilli, ia saat ini menimba ilmu di Pondok Pesantren Ahlul Qur'an, Rea Barat.
Di balik kesederhanaannya, Ahmad menyimpan prestasi yang luar biasa. Ia telah berhasil menghafal seluruh 30 juz Al-Qur'an pencapaian yang sangat langka, khususnya untuk usianya yang masih sangat muda.
Kecintaannya pada ilmu agama telah tumbuh sejak kecil. Saat masih bersekolah di SDN Inpres 028 Ugi Baru, ia sudah menunjukkan bakat istimewa dengan selalu meraih peringkat terbaik sejak SD hingga SMA sekarang. Setelah lulus SD, ia memantapkan diri untuk melanjutkan pendidikan di pesantren.
Meski telah meraih berbagai prestasi, Ahmad tidak berhenti berusaha. Ia bercita-cita tidak hanya mendalami Al-Qur'an dan hadis, tetapi juga ingin aktif berkontribusi dalam dunia dakwah dan pendidikan Islam di masa depan.
Diakhir acara Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sulawesi Barat, Arianto memberikan pernyataan.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ahmad Farid AS atas prestasi gemilang yang telah diraihnya. Keberhasilan santri muda kita ini dalam menghafal 500 hadist sekaligus 30 juz Al-Qur'an di usia muda merupakan bukti nyata kualitas generasi muda Sulawesi Barat yang berkarakter dan berakhlak mulia.
Prestasi ini tidak hanya membanggakan keluarga dan daerah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya. Kami mendorong ananda Ahmad Farid untuk terus mengembangkan potensi diri dan menjadi teladan dalam pengamalan nilai-nilai keislaman.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat akan terus mendukung pengembangan pendidikan agama dan pembinaan generasi Qur'ani sebagai bagian dari pembangunan karakter masyarakat Sulawesi Barat. Kami berharap prestasi ini dapat memotivasi santri-santri lainnya untuk terus berprestasi.
Teruslah berkarya, tetap rendah hati, dan jadilah generasi yang membawa manfaat bagi agama, bangsa, dan daerah kita tercinta." tutupnya.
Senin, 20 Okt 2025, 09:24:31 WIB, Dibaca : 177 Kali |
Senin, 20 Okt 2025, 09:21:54 WIB, Dibaca : 61 Kali |
Senin, 20 Okt 2025, 09:18:47 WIB, Dibaca : 298 Kali |